Wadah dan Isi Pendidikan Matematika
Berikut
ini merupakan refleksi tentang pengalaman saya mengikuti perkuliahan filsafat
ilmu bersama Prof. Dr. Marsigit, M. A. yang selama ini secara pribadi saya
belum pernah memperoleh pada perkuliahan saat masih S1. Dengan berfilsafat saya
menyadari bahwa tidak semuanya bisa saya ketahui. Karena keterbatasan kemampuan
saya untuk mengetahui apapun di dunia ini. Pikiran kita memang bersifat tak
terbatas, bebas untuk berpikir sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya tetapi kemampuan
manusia itulah yang terbatas. Filsafat itu membahas sesuatu dari segala aspek
yang mendalam sampai ke akar-akarnya. Sedangkan pendidikan merupakan salah satu
bidang ilmu yang merupakan objek dari filsafat. Karena pada dasarnya objek
filsafat itu yang ada dan yang mungkin ada. Jadi filsafat pendidikan adalah
hasil pemikiran secara mendalam sampai ke akar-akarnya mengenai pendidikan.
Pendidikan
adalah satu pondasi kehidupan bagi manusia, oleh karena itu pendidikan menjadi
prioritas bagi beberapa orang di dunia. Pendidikan sudah menjadi kebutuhan
setiap manusia. Karena memang pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan,
karena itu pendidikan sangat penting bagi manusia. Masalah pendidikan tidak
lepas dari kebudayaan suatu masyarakat di dalamnya. Proses pendidikan berdasar
nilai-nilai suatu masyarakat sesuai dengan perubahan kehidupan yang ada. Karena
objek filsafat itu yang ada dan yang mungkin ada maka objek dari pendidikan
adalah semua yang ada di dunia ini yang berhubungan dengan ilmu, karena pendidikan
meliputi kehidupan dari semua yang ada di dunia ini. Untuk objek formalnya
ialah segala aturan atau hukum-hukum yang mengatur tentang objek tadi. Maka yang
dapat dipelajari adalah objek material dari pendidikan yang meliputi suatu
fenomena, atau mempelajari dan mencari informasi dari sesuatu hal. Yang tadinya
abstrak kemudian dibuktikan kebenarannya melalui penelitian, dimulai dari
pengamatan, kemudian mencari informasi yang ada sehingga membentuk pengetahuan
yang baru. Contohnya matematika, matematika itu berstruktur, maka belajar
matematika itu selalu saling terkait materi satu dengan yang lainnya. Kita
tidak bisa belajar aljabar tanpa tahu konsep operasi bilangan. Oleh karena itu
belajar matematika tidak bisa hanya satu demi satu saja. Ketika mempelajari
materi ini, harus mempelajari materi yang laiinya juga. Sehingga dikatakan
matematika itu ilmu yang tidak tunggal, materi satu dengan yang lain saling
terkait. Ketika pondasinya kuat, maka bangunan diatasnya juga kuat, ketika
semuanya kuat maka akan menjadi bangunan yang kokoh.
Matematika
adalah ilmu yang seharusnya tidak hanya dipikirkan atau dipelajari saja, tetapi
diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Oleh karena itu ada tingkatan-tingkatan
tertentu dalam matematika. Dalam mempelajarkan matematika harus dilihat
tingkatan-tingkatannya, Semua itu harus disesuaikan ruang dan waktunya. Dalam
proses pembelajaran juga harus tahu kapan dan dimana materi ini sudah boleh
disampaiakan dan mana yang belum saatnya untuk disampaikan. Sedangkan objek
material dari pendidikan matematika adalah segala sesuatu yang dipelajari dalam
matematika. Sedangkan objek formal dari pendidikan matematika mencakup cara
yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan matematika lebih khusus
lagi dalam pembelajaran. Maka dalam hal ini objek material dan objek formal
adalah hubungan wadah dan isi. Wadahnya adalah objek formal dan isinya adalah
objek material. Wadah dan isi saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Tidak
akan berarti jika isi tanpa wadah, dan tidaklah berarti juga wadah tanpa
isinya. Maka keduanya tersebut saling melengkapi dan berkesinambungan untuk
mencapai satu tujuan tertentu.
Komentar
Posting Komentar